Seberkas Cinta Tersisa pada 30 Oktober 2011 jam 19:34
kau tahu
betapa aku menyayangi dan mencintaimu
aku mengetahui isi hatimu dan memahamimu
aku memujamu hingga dalam jiwaku
tapi mengapa
saat kutemukan kembali dirimu
pancaranmu terbalut perih teramat sangat
bola matamu berhias kristal memecah pandangan
adakah sedih masih bergayut dinding hatimu
adakah luka tak terbias dengan kembaliku
ataukah sebuah tangis bahagia akan cerita ini
aku telah menyelami makna dalam kesendirianku
aku telah panjati bukit-bukit kerinduanku
kesedihan pula yang membawaku kembali
karena sejujurnya aku tak bisa jauh darimu
kemarin
ratap itu kerap menjadi teman setia
dan menjadi sebuah kisah dalam diri
kini tak lagi......
dulu kau adalah anak yang patuh
hingga mendorongmu menerima keputusan
yang sebenarnya tak kau inginkan
sayangku.......
waktu telah mengajarkan dan mengatakan kepada kita
sebagaimana kita mengharapkan keutuhan bersama
sebagaimana kita telah didewasakan prahara yang ada
aku berharap
kau akan menerima dan bersamaku
dengan apa adanya diriku
demikian halnya aku
meminta dan menerimamu
sebagaimana aku mengharapkamu
mendampingi segenap perjalananku
melengkapi sisa cerita ini
AGAR GENAPLAH HIDUPKU.........
Seberkas Cinta Tersisa
SCT/30/10/11/Cat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar