PERANGKAP (SCT)

aku tak bisa lagi tinggal dalam kumuh rumahku
di mana setiap sudutnya penuh dengan sarang laba-laba
yang memasang perangkap untuk calon mangsanya

aku tak pernah takut jika airmata ini harus mengalir kembali
karena basahnya tidak mungkin menebar ketakutan yang berlebihan

yang aku takutkan adalah perangkap dan menjadi mangsanya
yang akhirnya membuyarkan bayangan akan masa depanku

aku pernah berkata tentang KELICIKAN dan KEMUNAFIKAN aku sering singgung tentang EGOISME dan ANGKARA
semua itu mendasar pada perangkap yang telah memangsaku

tidakkah kita sadari akan keadaan yang sesungguhnya
di mana hati berbicara dengan bahasa tulusnya
tanpa diiringi bayang ketakutan akan masa lalu
yang pada akhirnya menggoda kita untuk saling curiga


prahara yang berhembus
kerap membuat gusar dan menguasai jiwa kita
meniupkan sangkakala peperangan dalam bathin
membuat resah dan gelisah akan sebuah kebenaran

aku berkata demikian
bukan karena aku merasa suci atas segalanya
bukan sebuah alasan yang membenarkan atau menyalahkan
tapi sebuah kesadaran yang timbul dari relung terdalam

ingatlah saja
perjalanan panjang dan liku takkan pernah berakhir
hanya tekad dan kemauan yang dapat menjadi bekal
untuk meraih kebersamaan dalam genggaman

Hingga mencapai PUNCAK KEMEGAHAN CINTA yang diinginkan



Seberkas Cinta Tersisa
SCT/1/11/11/Cat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar